Jumat, 29 April 2011

Kuliah Tamu (bersama) DANANG TRISULA SAMBODO

Jumat,29 April 2011, yang indah bin cerah after our midterm~

ada kuliah tamu yang diadakan anak HMTK,yang menghadirkan alumni Tekim, yang katanya sudah melanglang buana sampe Afrika Barat (wew)
 yang di jarkomnya ada 'embel-embel' >>> GRATIS, dapat Snack, n makan siang. (hitung berapa kata 'yang' disini)


well, sounds interesting ...

pagi itu dengan niatnya saya dan beberapa teman yang so excited dateng 40 menit sebelum acara...


(kawatir kehabisan seat gtu deh)


maka sambil menanti, berbondong-bondonglah kita ke ruang A.32 Tekim, yang ternyata masih lumayan (KRIK) sepi... - -'


jam 8 lewat ...>>> udah duduk sambil makan snack

5 menit kemudian >>> memutuskan duduk di depan biar denger KUltamnya lebih jelas

beberapa menit berselang >>> mulai geje membahas snack yang enak n gosip bahwa 'narasumber' hari ini bilang kalo sampek ga da makan siang, dia bakal malu, n dia ga mau kalo makan siangnya dianggarkan 10ribu doang!

menit-menit berlalu >>> kita berspekulasi narasumber ini mestinya TAjir

beberapa menit lagi >>> tenggorokan kering (TEhKOtak dibagi :O) ~prosperious,padahal biasanya kan aer mineral gelas,yang murah lagi!!!


setelah telat 30 menit, Pak Abdullah masuk bersama seorang lelaki nyentrik yang rambutnya panjang terurai (di atas rata2 untuk ukuran laki-laki)

well, ini dia 'bintang tamu' nya... Danang Trisula Sambodo.



Kisah Pak Danang awalnya standar,

dimulai dengan jaman2 kuliahnya yang kalo disimpulkan ada beberapa poin menarik:

1) Dia dulu hidup susah, Makan teratur (kadang makan, kadang nggak)

2) Dia supel >>> bisa diajak apa ajak... kemana ayookk... ngapain ayoookk (selama ga melakukan sesuatu yg jelek, ex:mabok)

3) Dosen pembimbing TA nya >>> Pak Marimin , dengan catatan ngadep TA cuman dua kali; 1st. minta judul, 2nd. minta tandatangan

4) Dosen Pengujinya adalah Mr. Djoko >>> dengan catatan, ujian cuman 3/4 jam (padahal katanya anak lain normalnya 6 jam)

5) Yang ngitung TA nya adalah Pak Indro dan yang ngetik TA nya adalah Pak Untung (??dia cuman ngecek doang??)

6) Waktu lulus ga sempet bikin transkrip, jadi pas butuh, dia pinjem transkripnya Pak Indro (What the??? sohib banget kaya e... :O )

7) Angkatan '80 yang lulus dalam waktu 6 tahun. temen seangkatannya >>> Pak Indro, Prof.Pur, Prof.Jos, Pak Budi Sasongko

8) Dia bukan mahasiswa yang 'sukses' lulus duluan, tapi duluan jadi 'sukses' n KAYA! >>>kenapa bisa begitu??? mari cek pemaparan selanjutnya...


kalau melihat kisah alumni sukses, rata-rata jarang ada yang mengatakan kalau semasa kuliah dia adalah mahasiswa yang briliant. Rata-rata mengaku kalau mereka lulus lama, nilai pas-pas an, tapi ketika sudah terjun sebagai ENgineer, baru mereka 'bersinar'.

begitu juga dengan Pak Danang,

berikut pengalaman kerjanya yang menjadikannya kaya akan 'experience' , lebih dari lulusan S2, lebih dari lulusan luar negeri :

1) Sebelum masuk kuliah dia sudah jadi PNS >>> dinas Pekerjaan Umum (3 tahun kemudian baru kuliah)

2) Sambil kuliah dia rajin 'nyambi' skill (misal: utak-atik radio)>>>> emang itu pengalaman kerja ya??? :D

3) Sejak mulai kerja di pabrik, langsung menetapkan mindset untuk jadi 'Process Engineer' only

4) Rajin pindah kerja,,, rata-rata 5 tahun sekali (dengan alasan : kalo saat kerja itu rasanya ga menarik, keluar ajaa)

5) Desainnya ada yg dipake di plan Badak NGL loh (saya mau KP kesana loohhhh ><)

6) Waktu pindah kerja, bukan dia yang heboh cari kerjaan, tapi 'kerjaan' yang nyari2 dia. Banyak dapat tawaran, bahkan sewaktu Indonesia lagi krisMOn 97-98)


Lama-lama, hal yang mengganjal di pemikiran Pak Danang adalah,,, 'comparison' terhadap fakta bahwa, di Indonesia, lulusan 'impor' alias Engineer yang didatangkan dari luar, lebih dihargai ketimbang cetakan 'lokal'. Padahal Pak Danang yakin kalau secara kualitas, dia jauh lebih mumpuni.

Maka dari itu, dengan segala pertimbangan, dia memutuskan untuk mulai 'searching' job di luar.


Pilihan Pak Danang pun jatuh pada Afrika Barat,tepatnya di Lagos,  suatu tempat yang :

1) kondisi nya (cuaca) mirip-mirip Indonesia

2) disana juga ada pabrik Indomie n wings lho...(ket: indomie disana katanya ngasih bumbu dua kali lipat, apa kagak jadi racun tuh???)

3) Masih sering konflik , yang menyebabkan pak Danang kalo berangkat kerja kudu dikawal depan belakang meski uda naik RangeRover... :O

4) Sumber daya Manusia nya berkapasitas otak sangat rendah ( red: LOLA, loading lama. Kalo otak orang Eropa 1800cc, orang Indonesia 1000cc, orang Afrika 40cc doang!! Kagak salah???) , yang mengakibatkan transfer ilmu dan teknologi jadi lambaaaattt ><

5) Gaji tinggi, pengeluaran tinggi >>> masak makan nasi ama ayam bisa nyampe , kalo diRupiahkan , 100 ribuan -,-'

6) Bos nya adalah seorang afrika yang katanya, bertampang pas-pas an (tapi menganggap dia masih lebih ganteng ketimbang Pak Danang). Meski begitu ini bos loyal banget(baik sama pak Danang maupun keluarganya), dan kaya banget!


Kesimpulan yang didapat adalah, Pak Danang betah kerja sampai 6 tahun terakhir ini karena dia merasa diterima dan dihargai di Afrika ketimbang di Indonesia.


Seperti yang dia bilang, bosnya di Afrika selalu ga pengen kalo Pak Danang keluar, entah karena SDM lain di sana kualitas otaknya gak 'nyampe', tapi yang jelas, Pak Danang adalah tenaga professional yang sangta dibutuhkan disana.
alhasil, kontrak berlanjut, bonus pun mengalir... :D


selain sharing pengalaman,,, Pak Danang juga dengan bersemangat menjawab pertanyaan dari peserta kultam (lucunya dari 4 orang penanya, 3 orang nya cewek semua... Kog iso???)

disamping pertanyaan seputar cara-cara menghadapi interviewer, teknik belajar yang baik (sbagai chemical Engineer kita kudu 'ngelotok' basic nya dulu, which is >>> thermodinamic concept, ga lupa kontrol proses n desain kaya T.Separasi --''), serta cara menyiasati kebosanan kerja di industri, Pak Danang juga tetap mendorong mahasiswa Tekim Undip untuk menetapkan dan mengukuhkan 'jalan' yang akan ditempuh setelah punya gelar insinyur.

Harapannya, jangan sampai prosesi wisuda adalah momen terakhir kita merasa bahagia (red: jangan sampai setelah lulus kita madesu ga dapet kerja), selain memantapkan pilihan kita mau 'kemana' atau menjadi 'apa'... pesan yang bisa dipetik dan ditonton dari seorang Danang Trisula Sambodo kurang lebih sbb:

1) Ketika kamu punya kemampuan, self confident akan datang sendiri (tapi jangan berhenti belajar)

2) Harus rajin mengevaluasi kerja , kalo udah gak nyaman, pindah aja!

3) jadi TKI itu gak madesu selama kita jadi tenaga professional dan gak ditipu ama orang luar (perkaya kemampuan bhasa asing)

4) Rajin merencanakan keuangan, (rajin nabung untuk masa depan) apalagi kalo kerja di swasta

5) Hidup itu dibawa Happy, HAPPy, HAPPY !!!


catatan :

- pak Danang punya satu istri (yang ternyata satu angkatan ><, tekim bangeeeetttt, emang bunga di halaman sendiri itu lebih indah)
- pak Danang punya dua anak dan dua-duanya berpendidikan DOKTER !
- pak Danang sudah merasa cukup untuk materi, dan sekarang bisa cukup bersantai
- kalo pulang ke Semarang (biasanya 3 bulan sekali) , pak Danang suka nongkrong-nongkrong sama alumni lain
- pak Danang sangat hepi bisa main ke TEKIM, (biasanya dia datang ke tekim pas mahasiswa pulkam, ex; habis UAS)


THX u Pak Danang, atas ilmunya, semangatnya, dan makanannya :D

alumni Tekim yang sukses n GAUL abis, atas kesediannya meluangkan waktu SEHARI for our beloved Chemical Engineering UNDIP.

Wish we are the next DANANG TRISULA SAMBODO, (or may be better, more success than him, AMIN!)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

wah saya ngrasa rugi bgt mb, ga ikut kultam td...


Taufik

Gan.Gan. mengatakan...

waah jadi pengen TA nya sama pa marimin..ckckc

Anonim mengatakan...

so inspiring story,,,especially about the flower in "local yard" ha ha
jempooooll
@zendzaza

artist-Engineer mengatakan...

taufik~ padahal kamu di kampus gtu ya??? he

Gan?~ la kw dapet e sopo dosen e???

akang~ ah kamu mah senengnya bagian 'itu'... :p